Jujur, aku kecewa dan marah banget. Tapi gak tau mesti sama siapa ku luapkan kekecewaanku, ...
DE-YUAN.COM - Oknum oknum pembobol barang paketan TKI rupanya tak henti-henti melakukan aksinya walaupun akhir-akhir ini marak beritanya di media sosial. Rupanya, beberapa orang yang tertangkap kamera tidak membuat mereka jera entah apa alasannya.
Salah satunya adalah yang di alami oleh Dewi, salah seorang TKW Taiwan yang paketannya berantakan dan terbuka akibat ulah oknum tersebut. Rupanya oknum tersebut tak hanya memeriksa isinya saja namun juga mengambil barang-barang tertentu yang sebenarnya lolos dari bea atau tidak terkena pajak.
"Jujur, aku kecewa dan marah banget. Tapi gak tau mesti sama siapa ku luapkan kekecewaanku, Bea Cukai atau pihak jasa pengiriman barang, Global. Pasalnya sebulan yang lalu aku kirim barang dan haslnya baru nyampek semalem. Kardus dalam keadaan amburadul di acak-acak tikus-tikus got. Ternyata miskin banget ya oknum itu, Masak cuma mainan anak [pesawat pake remot],heatset, jaket aja diembat. Gak kuat beli ya pakkkkk...!!ciant banget atau memang mereka dulu gak pernah mengikuti penataran P4...? Hingga mereka gak punya moral." Tulisnya dalam akun facebook Dewi Chinta dan mengupload foto-foto kardus yang berantakan tersebut.
[post_ads]
Yang dipertanyakan adalah apakah jasa paket tersebut ilegal dan tidak ada aturan khususnya sehingga tidak ada asuransinya? Seharusnya semua jenis paketan yang masuk ke Indonesia yang resmi harus mendapat perlindungan dan asuransi serta telah melewati pintu-pintu pajak tertentu dan tahap pemeriksaan tertentu sehingga tidak alasan untuk membuka paketan tersebut dan mengambil isinya tanpa konfirmasi.
Tak hanya itu, sebelumnya Eko Mega Bintang yang juga banyak kehilangan barang berharga dalam paketannya yang juga diluapkan di akun facebooknya. "Sobat tau gak kalian cara klaim pengiriman barang di Indonesia. Saya baru pertama kali kirim barang di Indonesia. barang yg saya teriama dalam keadaan acak acakan. Ada beberapa beberapa barang yg hilang termasuk barang mahal yg dipilih, oleh pelaku. Ini saya mau cari tau bagaimna klaim kepada pihak agency pengiriman. Karena hal seperti ini dibuat kebiasaan. Ya Allah gak masalah barang hilang saya ikhlaskan. Tetapi pelaku harus dilaporkan biar kebiasaan buruk tidak bisa trus trus dilakukan pelaku." tuturnya dalam akun facebooknya 30 desember lalu.
Rupanya paketan dari luar negeri menjadi ladang empuk bagi oknum-oknum tersebut dengan mengatas namakan bea cukai, walaupun sejatinya barang tersebut masih di batas ambang bea yang menerapkan biaya minimal US$250. Lalu kapankah pahlawan devisa ini tidak lagi menjadi korban mereka dan mendapat kenyamanan di negeri sendiri? [de-yuan]
COMMENTS